Skip to main content

Materi Service Level Agreement(SLA) Lengkap

Berikut adalah Materi Service Level Agreement(SLA) Lengkap.



SERVICE LEVEL AGREEMENT

 

A.     Pengertian Service Level Agreement(SLA)

Service Level Agreement atau SLA adalah kontrak antara penyedia layanan dan pelanggannya yang mendokumentasikan layanan apa yang akan disediakan oleh penyedia dan mendefinisikan standar layanan yang harus dipenuhi oleh penyedia.

SLA berisi tentang kontrak formal atau informal antara pihak penyedia dan pengguna akhir layanan (customer). Jadi bisa dikatakan jika SLA merupakan kontrak yang bersifat 2 arah dan melibatkan 2 tim.

Perbedaan antara SLA dan SLC Jika dilihat dari pengertiannya yaitu SLC adalah bentuk SLA yang lebih luas dan lebih umum. 

Jika SLA bersifat dua arah, SLC merupakan sebaliknya dimana terdapat kewajiban satu arah yang menetapkan apa yang dapat dijamin oleh tim pada pelanggan pada waktu tertentu.

 

B.     Komponen pada Service Level Agreement

Meskipun sebenarnya rincian Service Level Agreement (SLA) sangat beragam dan sesuai layanan yang dapat dicakup oleh mereka, SLA komprehensif biasanya akan mencakup unsur-unsur berikut:

-          Deskripsi layanan : Apa saja yang dilakukan penyedia layanan?

-          Keandalan : Kapan saja layanan harus tersedia?

-          Responsif: Seberapa cepat layanan yang diberikan kepada pelanggan?

-          Prosedur pelaporan : Bagaimana prosedur pelaporan? Kepada siapa masalah seharusnya dilaporkan?

-          Pemantauan kinerja : Bagaimana dan siapa yang bertugas melaporkan kinerja?

-          Hukuman untuk kegagalan memenuhi kewajiban : Hukuman apa yang akan diterapkan jika penyedia layanan gagal melakukan sebagaimana yang ditentukan?

-          Kendala : Dalam keadaan apa ketentuan perjanjian tingkat layanan akan dihapuskan?

Adanya service level agreement menguntungkan kedua belah pihak dengan memberikan kejelasan mutlak tentang apa yang dapat diharapkan dari hubungan bisnis.

Kunci keberhasilan service level agreement terletak pada metrik yang diterapkan untuk menentukan apakah penyedia layanan mempertahankan akhir dari tawar-menawar mereka.

 

C.      Bidang Yang Membutuhkan SLA

Service Level Agreement biasanya sangat umum digunakan di dunia IT karena perusahaan sering mengandalkan layanan eksternal seperti cloud computing, hosting, ISP dan sebagainya. Namun, hampir semua hubungan bisnis dapat diatur oleh perjanjian tingkat layanan.

Sesuai yang disebutkan di atas jika SLA menguntungkan kedua belah pihak, Baik penyedia layanan maupun pelanggan. 

 

D.     Elemen Utama untuk Penerapan SLA

1.      Elemen-Elemen Layanan SLA

Unsur-unsur layanan berfungsi untuk memperjelas layanan dengan mengomunikasikan hal-hal seperti:

-          Layanan yang disediaka

-          Kondisi ketersediaan layanan

-          Standar pelayana, seperti kerangka waktu di mana layanan akan diberikan

-          Tanggung jawab kedua belah pihak

-          Prosedur eskalasi

2.      Elemen-Elemen Manajemen

Sedangkan unsur-unsur manajemen berfokus pada:

-          Bagaimana efektivitas layanan akan dilacak

-          Bagaimana informasi tentang efektivitas layanan akan dilaporkan dan ditangani

-          Bagaimana perbedaan pendapat terkait layanan akan diselesaikan

-          Bagaimana para pihak akan meninjau dan merevisi perjanjian.

 

E.      Jenis-Jenis Service Level Agreement

1.      Service Level Agreement berbasis pelanggan

Penyedia layanan dan pelanggan merumuskan SLA berdasarkan layanan yang akan diberikan. Misalnya, penyedia layanan IT dapat membantu bisnis kamu dengan sistem penggajian atau sistem penagihannya.

2.      Service Level Agreement berbasis layanan

Semua pelanggan yang bekerja dengan penyedia layanan menerima persyaratan serupa. Misalnya, penyedia layanan internet akan menunjukkan layanan apa yang secara rutin menawarkan dan layanan tambahan apa yang tersedia untuk klien sebagai bagian dari paket.

3.      Service Level Agreement multi-level

SLA tunggal dapat dibagi ke dalam level yang menentukan serangkaian pelanggan menggunakan layanan tunggal.

 

F.      Kebutuhan SLA Untuk Berbagai Bidang

Penyedia layanan membutuhkan SLA untuk membantu mereka mengelola harapan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelangan dan menentukan apa saja yang termasuk dalam layanan mereka dan apa saja yang  tidak ditanggung oleh penyedia, misalnya pemadaman atau masalah kinerja.

Service Level Agreement adalah satu dari dua perjanjian dasar yang dimiliki penyedia layanan dengan pelanggan mereka. Banyak penyedia layanan membuat perjanjian layanan utama untuk menetapkan syarat dan ketentuan umum di mana mereka akan bekerja dengan pelanggan.

SLA sering digabungkan dengan referensi dalam perjanjian layanan utama penyedia layanan. Antara dua kontrak layanan, SLA menambahkan kriteria khusus yang lebih besar mengenai layanan yang diberikan dan metrik yang akan digunakan untuk mengukur kinerja mereka.

 

G.     Cara Sederhana untuk Manajemen SLA

Memiliki Service Level Agreement bukan jaminan bahwa mereka akan diamati dan dibaca oleh pelanggan. Terkadang seseorang menempatkan SLA pada tempat yang cukup sulit dijangkau, Sehingga pelanggan tidak membaca Service Level Agreement yang ada.

Kita harus memastikan bahwa SLA mudah diakses dan dibaca oleh pelanggan. Kita bisa menempatkan SLA pada laman tautan khusus. Selain itu kamu harus mengelola Service Level Agreement kamu, Jika terdapat perubahan layanan kamu harus segera memperbaharui perjanjian yang paling baru.

 

H.     Manfaat Service Level Agreement

SLA diperlukan karena adanya banyaknya manfaat dari penerapan SLA ini, antara lain:

-          Meningkatkan kualitas komunikasi kedua belah pihak agar bisa memahami lebih baik;

-          Mengelola harapan pelanggan;

-          Meminimalkan terjadinya konflik;

-          Sebagai acuan baku untuk melakukan suatu proses/melayani pelanggan;

-          Menjamin stabilitas/konsistensi pelayanan;

-          Sebagai basis untuk perbaikan/improvement;

-          Sebagai basis untuk mengukur kinerja/layanan;

 

I.        Kelebihan Service Level Agreement

-          Dalam SLA, posisi antara pemasok dan pelanggan sejajar, dengan kata lain pelanggan adalah mitra (partner), bukan raja (king) sehingga kondisi win-win bisa tercapai;

-          Dalam SLA, semua harapan pelanggan termasuk service level-nya ditetapkan melalui keterlibatan kedua belah pihak dan adanya proses negosiasi saat penyusunan. Hal ini membuat pelanggan bisa mengerti keterbatasan dari pemasok demikian sebaliknya pemasok juga bisa memahami dengan pasti apa-apa saja yang menjadi kebutuhan dan harapan dari pelanggan;

-          Adanya penetapan kondisi yang sangat situasional dengan mencantumkan bagian pengecualian (exception) atau pembatasan (restriction). Hal ini jelas sangat membantu pemasok karena banyak hal yang tidak diprediksi sebelumnya bisa menghambat dan mengganggu konsistensi pelayanan kepada pelanggan;

-          SLA yang baik juga memenuhi kriteria S.M.A.R.T (Specific, Measurable/quantifiable, Achievable/ attainable, Relevant dan Time-Bounded).

 

J.        Tiga Tahapan Penting dalam Penerapan SLA

1.      Menyusun SLA yang SMART termasuk pendokumentasiannya.

2.      Sosialisasi SLA, dan

3.      Memonitor pelaksanaan SLA.

 

K.     Pentingnya Service Level Agreement (SLA)

Adapun pentingnya adanya SLA di dalam sebuah organisasi karena dapat memberikan manfaat, di antaranya sebagai berikut .

1.      Meningkatkan pemahaman penyedia layanan terhadap prioritas dan kebutuhan pengguna layanan.

2.      Memberikan pemahaman pada pengguna layanan mengenai seberapa besar kemampuan penyedia layanan dalam menyediakan layanan.

3.      Memberikan pemahaman kepada pengguna layanan terhadap keterbatasan sumber daya yang dimiliki penyedia layanan.

4.      Meningkatkan konsistensi antara pihak yang terkait dalam mengevaluasi efektifitas layanan.

5.      Sebagai tolok ukur dalam melakukan peningkatan berkelanjutan.

6.      Mengurangi waktu yang biasa digunakan untuk menyelesaikan konflik antara   penyedia dan pengguna layanan.

7.      Memberikan pemaparan yang jelas mengenai peran, tanggung jawab dan akuntabilitas.

8.      Sebagai dasar kepercayaan, kerjasama dan hubungan baik antar penyedia dan  pengguna layanan.

9.      Sebagai kerangka kerja dalam pertimbangan bisnis ketika adanya peningkatan sumber daya.

10.   control bagi pengguna layanan terhadap penyampaian layanan yang berhubungan dengan biaya.

 

L.      Hal Penting Tentang Pendokumentasian SLA

-          Kepemilikan master dokumen SLA dan kopi-nya dipegang oleh siapa dan di mana disimpannya. Apakah menganut sistem Centralised atau Apakah bentuknya cukup hardcopy atau softcopy.

-          Format penulisan dokumen SLA, termasuk penomorannya dan urutannya.

-          Siapa saja yang berhak mengakses, membaca, mengedit dokumen tersebut. Termasuk sistem tracking-nya (siapa dan kapan).

 

M.    Sosialisasi SLA

Solsialisasi SLA bertujuan agar seluruh SLA yang terkait dengan divisi/unit sendiri, atau divisi/unit yang lain dapat tersampaikan kepada seluruh anggota. Di mana diharapkan akan tercipta satu pemahaman terhadap apa yang akan dicapai dan terciptanya komitmen bersama (teamwork) dalam mencapainya

Di sisi yang lain dengan melakukan sosialisasi kita akan mengetahui apa lagi yang perlu diperbaiki, disesuaikan, ditambah/kurang untuk penyempurnaan SLA kita. Dan tentu saja sebagai ‘pemanasan/latihan’ sebelum aktualisasi rutin di tempat kerja (daily operations).

 

N.     Metode Sosialisasi SLA

1.      OFF the job

Sosialisasi ini bentuknya pelatihan di ruang kelas, dimana biasanya akan lebih formal namun bisa secara massal (banyak peserta), tapi tidak langsung aplikasi di lapangan.

2.      ON the job

Sosialisasi ini bentuknya coaching di tempat kerja, dimana biasanya akan lebih informal dan dua arah antara coach dan peserta, sifatnya individu sehingga membutuhkan lebih banyak waktu, namun langsung bisa aplikasi di lapangan.

 

O.     Metode Pengukuran/monitoring SLA

1.      Internal SLA Audit

Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menetapkan sejauh mana kriteria SLA telah dipenuhi, dimana output-nya adalah berupa Laporan Audit SLA.

2.      SERVQUAL Survey

Proses yang sistematis, transparan dan terdokumentasi untuk memberikan umpan balik (feedback) terhadap performansi pelayanan berbasis model SERVQUAL (service quality), dimana output-nya adalah berupa Indeks Kepuasan Pelanggan (Internal/Eksternal)

 

P.     Penerapan SLA

-          Sebuah alat komunikasi – nilai kesepakatan bukanlah produk akhir saja, proses pembentukan SLA membantu anda membuka komunikasi.

-          Sebuah alat pencegahan konflik – sebuah kesepakatan akan membantu menghindari atau mengurangi perselisihan dengan memberikan pemahaman bersama tentang kebutuhan dan prioritas. Dan jika konflik terjadi, konflik tersebut akan cenderung lebih mudah diselesaikan.

-          Sebuah dokumen “hidup” – ini adalah salah satu manfaat yang paling penting. Perjanjian ini bukanlah dokumen akhir. Tapi sesuai dengan periode dan frekuensi waktu yang telah disepakati, para pihak dalam SLA bisa meninjau kesepakatan untuk menilai kecukupan layanan yang telah diberikan dan menyesuaikan kesepakatan.

-          Sebuah dasar yang obyektif untuk mengukur efektivitas pelayanan – sebuah SLA memastikan bahwa kedua belah pihak menggunakan kriteria yang sama untuk mengevaluasi kualitas layanan.

 

Q.     SLA sebagai layanan untuk Aplikasi Bisnis

Dengan mengetahui hal itu, diharapkan tingkat pelayanan dan juga tingkat minimum, pelanggan dapat menggunakan layanan dengan maksimal. Hal ini juga sangat membantu jika klien adalah perantara, yang menjual kembali atau bundling dengan pelayanan yang lebih besar yang sedang dijual. SLA telah digunakan sejak awal 1980-an oleh perusahaan telepon dengan pelanggan dan reseller yang lebih besar perusahaannya dengan pelayanan mereka. Konsep “tertangkap” dari bisnis unit dan usaha lainnya dalam perusahaan besar mulai menggunakan istilah dan pengaturan yang ideal dalam awal kontrak layanan telekomunikasi.

Ide menciptakan sebuah layanan yang lebih besar dari layanan yang lebih kecil hampir membutuhkan SLA dari penyedia jasa. Misalnya, untuk memiliki cakupan ponsel nasional, Anda tidak perlu untuk membangun menara dan antena di seluruh kota. Sebaliknya, Anda bisa menemukan perusahaan lokal dan daerah yang menawarkan layanan yang sama, menulis tentang SLA dan mengukur hasilnya. Untuk pelanggan anda, anda akan menawarkan SLA yang sama. Dalam SLA asli tidak memerlukan perusahaan dari mana anda membeli, dan anda dapat mengontrol biaya anda, ketika pelanggan mematuhi SLA yang anda buat dengan mereka. Hal ini memberikan kemampuan bagi Perusahaan untuk menggunakan banyak sub kontraktor untuk menyediakan pelayanan yang lebih besar, namun mengendalikan biaya dan sumber daya untuk menawarkan produk yang lebih besar.

 

Penggunaan SLA tidak terbatas pada dunia IT atau telekomunikasi – mereka juga digunakan untuk real estate, medis dan bidang apapun yang menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan. Layanan berorientasi manusia dan bisnis memiliki kebutuhan untuk mengukur dan memikul tanggung jawab, dan SLA menyediakan pengukuran dan ide bagi entitas untuk menyepakati.

 

R.     Cara Menghitung SLA

Cara menghitung SLA, tergantung dari layanan yang diberikan , sebagai contoh yang saya ketahui beberapa provider IT  khususnya provider / penyedia layanan internet memberikan SLA antara 96% – 99%, artinya dalam 1 bulan pihak provider menjamin bahwa layanan yang diberikan adalah :

Menghitung SLA (asumsi dengan SLA 98%, artinya layanan standard mereka 98% dalam 1 bulan, dan 2% dianggap wajar jika terjadi mati (down) dalam layanan tersebut)

    1 hari = 24 jam
    1 bulan = 30 hari


 

Biaya bulanan Internet = Rp. 1.000.000

ð  1 bulan = 30 hari x 24 jam = 720 Jam (720 jam merupakan layanan 100%)

ð  Sedangkan jika 98% maka layanan standard mereka adalah

ð  98% * 720 jam = 705.6 jam (layanan standard mereka, sisanya 14.4 jam dianggap wajar jika layanan itu mati (down).

 

S.      Cara menghitung Restitusi

Restitusi adalah pengembalian dalam bentuk (bisa dalam bentuk pembayaran (uang), ataupun lainnya (tergantung kontrak) dari pihak penyedia layanan kepada klien.

Sebagai contoh (dengan mengambil lanjutan perhitungan diatas), jika klien mempunyai kewajiban membayar Rp. 1.000.000 :

Biaya bulanan internet = Rp. 1.000.000
Layanan SLA (contoh bulan Juli)  = 76,6% (100% – 23,4%), artinya pihak provider bulan juli hanya bisa memberikan layanan internet sebesar 76,6% artinya ada selisih (98% – 76.6% = 21.4%, yang tidak bisa dipenuh oleh pihak provider)

Jadi, 21,4 % itu adalah hak kita untuki mendapatkan penggantian, penggantian ini biasanya dalam bentuk pengurangan pembayaran, misalkan kita bayar

1 bulan Rp. 1.000.000 = untuk layanan 98% (1% sekitar Rp. 10.000)

Maka untuk layanan hanya 76.6% = 1.000.000 – (21.4% X Rp. 10.000)

    =  Rp1.000.000 – Rp. 214.000

    =  Rp. 786.000

Artinya dalam bulan ini (juli) kita hanya punya kewajiban membayar sekitar Rp. 786.000

T.     Masalah Umum

Masalah umum yang berpengaruh pada manajemen tingkat pelayanan meliputi :

-          Pengertian SLA yang mendorong perilaku yang tidak efektif dan tidak produktif

-          SLA didefinisikan/disepakati tanpa berkonsultasi dengan tim yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan

-          Pengertian SLA yang rumit sehingga tidak dipahami oleh kelompok pelaksana

-          Terlalu banyak fokus pada etika masing-masing individu

-          Kurangnya sudut pandang pekerjaan secara keseluruhan

-          Peringatan yang berlebihan sehingga menyebabkan orang mengabaikannya

-          Pekerjaan berlebihan yang tidak perlu sehingga bertentangan dengan SLA

-          Mengalihkan sumber daya ke SLA yang sia-sia

-          Manajemen mikro dengan angka

-          Elemen pemberi pelayanan berada diluar kendali kelompok pelaksana

-          SLA dalam jumlah besar dengan kebutuhan yang berbeda memiliki arti bahwa agen tidak yakin apa yang diharapkan dari mereka

-          Penggunaan metrik SLA untuk membuat peringkat individu de-memotivasi, mengikis semangat tim dan memimpin orang-orang untuk sengaja menyembunyikan masalah dan mencari cara-cara untuk mencapai target

-          Sistem dan atau proses yang memungkinkan pengguna untuk memalsukan pengukuran dan metric

-          SLA yang gagal memperhitungkan prioritas perubahan masalah

-          Meningkatnya masalah terlalu cepat atau terlalu lambat

-          Beban administrasi yang berlebihan terkait dengan pengambilan, analisis, dan pelaporan data SLA

 

 


DAFTAR PUSTAKA

https://www.jagoanhosting.com/blog/apa-itu-sla-adalah

https://pqm.co.id/mendefinisikan-service-level-agreement-sla-untuk-kepuasan-pelanggan

https://bambangsuhartono.wordpress.com/2013/07/26/pengertian-dan-cara-perhitungan-sla-service-level-agreement

http://shiftindonesia.com/memahami-sla-untuk-mengelola-harapan-pelanggan

http://nabilahiffatussuadah.blogspot.com/2017/06/sla-service-level-agreement-dan-ola.html


Comments

Popular posts from this blog

Contoh Soal CorelDRAW dan Jawabannya

Contoh Soal CorelDRAW dan Jawabannya Pilihan Ganda 1.        CorelDRAW adalah... a.        Aplikasi berhitung b.        Aplikasi editor grafik vektor c.        Aplikasi browser internet d.        Aplikasi membuat animasi flash e.        Aplikasi membuat program 2.        Tombol pada keyboard yang digunakan untuk membuat grafik baru pada CorelDRAW adalah... a.        Ctrl+O b.        Ctrl+N c.        Ctrl+X d.        Ctrl+Z e.        Ctrl+E 3.        Cara mengexport gambar pada CorelDRAW adalah dengan... a.        File => Import b. ...

Fungsi-fungsi Toolbox pada CorelDRAW

Fungsi-fungsi toolbox pada corelDraw   Pick tool, untuk memilih atau menyeleksi dan mengatur ukuran, memiringkan, dan memutar objek.   Freehand Pick tool, untuk menyeleksi objek dengan bebas.   Free Transform tool , untuk mengubah suatu objek dengan menggunakan Free rotation, angle rotation,   Shape tool, untuk merubah bentuk sebuah garis atau object.   Smooth tool, untuk mengubah objek untuk menjadi lebih lembut   Smear tool, untuk menarik objek dengan menyeret garis tepi   Twirl tool, untuk mengubah bentuk menjadi putaran seperti pusaran air   Attract tool, untuk mengubah outline menuju arah kursor layaknya magnet   Repel tool, fungsinya sama dengan attract tool tetapi kearah yang berlawanan   Smudge Brush tool, untuk mengubah objek vektor dengan cara men-drag sepanjang garis luar.    Roughen Brush tool, untuk mengubah garis luar dari objek vektor dengan cara men-drag sepanjang garis luar.   Crop tool, ...

Contoh Soal CorelDRAW dan Jawabannya (Kunci Jawaban)

  Contoh Soal CorelDRAW dan Jawabannya Pilihan Ganda 1.         CorelDRAW adalah... a.         Aplikasi berhitung b.         Aplikasi editor grafik vektor c.         Aplikasi browser internet d.         Aplikasi membuat animasi flash e.         Aplikasi membuat program 2.         Tombol pada keyboard yang digunakan untuk membuat grafik baru pada CorelDRAW adalah... a.         Ctrl+O b.         Ctrl+N c.         Ctrl+X d.         Ctrl+Z e.         Ctrl+E 3.         Cara mengexport gambar pada CorelDRAW adalah dengan... a.   ...